Mereka gemar membaca. Rupanya dengan membaca buku Islam dan nilai-nilai ajaran Islam di Al-quran, mereka menemukan kebenaran. Banyak dari mereka yang terus mencari dan tidak puas dengan agama katolik atau protestan.Mereka menjadi sadar dan mendapat kepuasan batin, kemudian memeluk Islam.
Ada beberapa orang yang menceritakan kepada saya alasan kenapa memilih Islam, diantaranya mereka berkata : " Saya mempelajari islam dan saya yakin risalahnya benar". Muhammad sebagai utusan Allah, bisa dibuktikan kebenarannya. Kalau saja ia bohong, tentunya ada maksud-maksud tertentu yang hanya untuk kepentingan pribadi. Maksudnya mencari pengaruh, kekuasaan, harta, dan lain-lain.
Muhammad pernah ditawari jadi raja, berkuasa tanpa susah payah, ditawari harta untuk menghentikan kegiatannya, tetap ia menolak. Bagi manusia yang tidak berprinsip, tawaran seperti itu bisa merubah pendirian. Bahkan pada saat-saat terakhir beliau, harta yang melimpah ruah yang sampai ketangannya dibagi untuk kepentingan umat. Sabdanya : "Peninggalan saya tidak boleh diwaris, semua untuk sedekah (untuk umat) ". Begitu tinggi ahklaknya, membuat saya benar-benar percaya.
Pengakuan lain dari seorang wanita kepada saya, katanya :Muhammad dijaga dan dilindungi oleh beberapa orang sahabat. Mereka takut kalau diganggu keselamatan jiwanya. Kemudian Muhammad berkata kepada para sahabatnya : "Akhirilah penjagaan kalian, karena Allah sudah menjamin akan menjaga keselamatanku".
Firman Allah :
"Allah memelihara kamu dari gangguan manusia" (Al-Maaidah 67).
Kalau muhammad penipu, tentunya ia tidak akan menipu dirinya sendiri. Dia tidak akan membiarkan keselamatan dirinya terancam. Kalau saja beliau tidak yakin bahwa Allah menjamin keselamatannya, pasti tidak akan dihentikan penjagaan para sahabatnya.
Cerita ketiga, juga tentang cendekiawan Barat, secara terbuka ia berkata : "Tuduhan kepada Muhammad, bahwa Qur'an itu hasil karangannya, adalah tidak benar. Saya tantang kepada siapa saja, apabila ada seorang jenius dimuka bumi ini yang dapat mengarang tiga susunan tutur kata (usluub / metode).
Yang Pertama, susunan kata dan bahasa Alqur'an. Kedua, susunan kata-kata hadis Qudsi. Ketiga, susunan kata-kata hadis nabawi. Tidak ada satu manusia jenius pun yang dapat mencipta dan menyusun kata (usluub) sampai tiga tingkatan dengan saling berbeda gaya serta kekuatan yang sangat tinggi dan bermutu itu".
0 komentar:
Posting Komentar
Biar tambah semangat nulis blognya,ketikkan saran dan komentar. Walaupun singkat tetapi saran dan komentar yang anda berikan sangat berarti buat blog ini.